Friday, April 14, 2006

 

Agen Perubahan


The Agent of Change. Panji melihat tulisan di meja tulis dalam kamar tidurnya. Kata mutiara itu telah hampir 5 tahun menghiasi mejanya bersama tulisan-tulisan motivasi yang lain. Seperti juga yang ia letakkan di atas meja kerja, samping komputer di kantornya. Sekali lagi ia memandangi foto bertuliskan kalimat penuh spirit itu.

Ia ingat presentasi Presiden Direktur yang ia ikuti hari itu, terkait juga dengan perubahan. Memang perubahan sesuatu yang niscaya dalam kehidupan ini. Berganti waktu karena perubahan. Bertambah usia juga perubahan. Berubah juga pada manusia, perubahan status, promosi dan mutasi, reorganisasi, restrukturisasi, semua menunjukkan dinamika sebuah perubahan. Sebagaimana dunia yang juga selalu berubah.

Kata Gay Hendricks dan Kate Ludeman, manusia “akan” berubah jika ia “ingin” berubah. Artinya perubahan itu membutuhkan subyek. Manusia menjadi subyek sekaligus obyek perubahan. Nasib dan keadaan kita tidak akan berubah kecuali kita memang benar-benar ingin berubah.

Seorang marketer sangat akrab dengan perubahan. Berubahnya kondisi pasar dengan begitu cepat membutuhkan respon yang tepat. Perubahan internal perusahaan juga perlu penyesuaian. Juga perubahan dalam diri sendiri. Untuk dapat merespon perubahan, kita perlu memiliki daya tahan sekaligus kemampuan. Inilah perlunya belajar. Masih ingat pembelajar sejati?

Perubahan besar diawali dari yang kecil. Sebagaimana kita tidak menempuh jalan puluhan kilometer kecuali dengan langkah pertama, maka awali perubahan dari diri Anda. Jika Anda ingin sistem tegak di organisasi Anda, maka tegakkanlah sistem dalam diri Anda. Pun bila Anda ingin disiplin tegak di negeri ini, tegakkanlah disiplin mulai dalam diri. Semuanya bermula dari diri sendiri.

Dalam Al Quran disebutkan “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. Perubahan harus diawali dari diri kita.

Panji ingat presentasi Presiden Direktur, untuk dapat berubah dibutuhkan kemauan (attitude), kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Inilah sesungguhnya yang menjadi modal bagi sang agen perubahan. Tiga kekuatan dahsyat manusia, kemauan erat kaitannya dengan spiritual (SQ), kemampuan adalah kecerdasan emosional (EQ) dan pengetahuan adalah kecerdasan pemikiran (IQ). Klop dengan teori The Spirituality of Marketing yang diajarkan Bang Idris.
(karimun/jm)

Comments: Post a Comment

<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?