Wednesday, March 29, 2006

 

Hidup Seimbang


Fredy, teman Jacky memang kasihan. Hidupnya sekarang harus digadaikan akibat pemakaian obat-obatan. Sebenarnya ia seorang pekerja yang tekun, juga rajin. Namun akibat salah pergaulan, dia mengalami over dosis. Setelah dirawat sekarang harus melakukan terapi khusus untuk menghindari ketergantungan. Badannya menjadi sangat kurus, matanya cekung dan sinar wajahnya tidak secerah dulu. Padahal boleh dibilang ia seorang pekerja yang berprestasi. Di perusahaan yang bergerak dalam penjualan mobil tempat ia bekerja, ia berhasil membukukan banyak penjualan. Bahkan bonusnya juga cukup besar.


Antin juga punya kisah yang hampir sama. Seorang kenalannya yang bekerja di sebuah perusahaan asuransi sekarang sedang menghadapi masalah besar. Rumah tangganya sedang mengalami krisis. Pertikaian dengan suaminya hampir tidak ada jalan penyelesaian kecuali berpisah. Dan ia menyadari bahwa ini adalah salahnya sendiri. Dengan kesibukannya sebagai agen ia cukup sibuk. Sehingga sering meninggalkan rumahnya. Yang lebih fatal lagi ia terbukti menjalin hubungan khusus dengan seorang relasinya. Seorang lelaki muda yang menjadi kontraktor bangunan. Mereka bertemu ketika presentasi tentang produk asuransi yang ia tawarkan.

Dan jika diungkap satu demi satu akan banyak permasalahan muncul di hadapan kita. Orang yang sukses dalam bisnis namun gagal dalam rumah tangga. Ada yang berhasil meniti karier namun tidak berhasil memanage dirinya sendiri. Ada yang meraih prestasi tinggi, lulus dengan nilai akademis yang maksimal namun ketika bekerja justru bermain curang. Atau bahkan melupakan kepentingan agamanya. Waktunya tersita untuk bekerja, hingga lupa ketika waktu sholat tiba. Sibuk melakukan transaksi bisnis namun meninggalkan kebutuhan ruhaninya.

Keseimbangan. Inilah kuncinya. Orang Arab menyebutnya tawazzun. Hidup seimbang. Sebagaimana Tuhan menciptakan alam semesta dengan keseimbangan. Ada siang ada alam, ada kering ada hujan. Ada mangsa ada pemangsa. Ada hidup ada mati. Inilah keseimbangan. Manusia diciptakan dengan potensi yang besar. Demi keseimbangan. Dijadikannya jasad yang kuat untuk melakukan pekerjaan fisik. Dijadikannya akal untuk berfikir dan dijadikan pada manusia ruh atau emosi untuk mengikatkan manusia ada kebutuhan akan Tuhan, Sang Pencipta. Juga kebutuhan kasih sayang.

Semuanya mesti dijaga agar tetap seimbang. Kebutuhan fisik adalah dengan memberikan konsumsi makanan yang baik, juga halal. Kebutuhan akal adalah dengan informasi dan ilmu, yakni senantiasa belajar dan menambah wawasan. Kebutuhan ruh adalah dengan aktivitas ibadah. Semuanya harus seimbang. Disinilah dibutuhkan sikap adil kepada diri sendiri.

Ketidakadailan jika kita hanya mengejar harta dunia namun melupakan masa depan yang pasti. Ketidakadilan juga ketika kita melupan hak-hak jasmani kita dan merusaknya dengan makanan yang merusak dan obat-obatan. Termasuk juga ketidakadilan jika kita melupakan ibadah dengan alasan kesibukan bekerja dan mencari nafkah. Tidak adil juga ketika kita melanggar norma dan etika umum dalam bekerja.

Jika hidup senantiasa seimbang. Jiwa kita akan tenang. Begini seharusnya pemasar !


Comments: Post a Comment

<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?